Rabu, 21 Oktober 2009

Dibukakan Jalan untuk Kita


Diterbitkan di Harian Metro Riau (Minggu 23 Agustus 2009)

Kita sering mengalami badai duka yang begitu menyayat hati dan mendatangkan kesedihan yang berkepanjangan. Tak ada seorang pun yang mampu menghibur hati berduka kita. Dan di saat-saat seperti inilah yang tepat kita menjerit kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya. Ketika hati kita menjerit dan berduka, Tuhan mendengarkan-Nya. Dia tidak sanggup membiarkan jeritan kita. Tangan-Nya secara ajaib menjulur memberikan pertolongan dan penghiburan.
Ketika itu, Nion yang sedang belajar di sekolah didatangi keluarganya yang mengabarkan ibundanya telah meninggal dunia beberapa jam yang lalu. Ibundanya sudah mengalami sakit sejak lama. Hati Nion benar-benar hancur. Pemandangan di depan matanya tiba-tiba sangat gelap. Saat itu, Nion tidak mau lemah dilihat teman-temannya di sekolah. Dia berusaha tegar sambil meninggalkan halaman sekolah.
Sesampai di rumah, Nion mendapatkan tubuh ibundanya sudah terbujur kaku. Dia merasa kehilangan yang sangat besar, setelah ditinggal ayahnya, kini ibundanya pergi untuk selama-lamanya. Dunia bagaikan kiamat, Nion melihat gelapnya jalan yang bakal dihadapi kedepannya. Masa depannya bakalan suram. Dia tidak akan bisa seperti anak-anak SMA pada umumnya. Untuk melanjutkan sekolah saja sudah syukur.
Tetapi Tuhan selalu membuka dan memberi jalan kepada orang yang meminta dan mengharapkan pertolongan yang sungguh-sungguh. Nion hanya bisa berdoa atas kesedihannya ini. Orang tidak tahu betapa hancur hatinya. Orang tidak mengerti akan kepahitan hidup ditinggal oleh kedua orang tuanya. Semuanya itu dirasakan Nion dalam menapak hidup.
Dia tidak tahu lagi arah masa depannya. Di saat-saat dia membutuhkan perhatian dan dana untuk melanjutkan studinya, di saat-saat itu pula dia harus kehilangan ibunda tercintanya. Ketika ingin menunjukkan kepada orang tua bahwa dia mampu menyelesaikan sekolah SMA-nya dengan nilai yang baik dan ingin melanjutkan keperguruan tinggi dan kelak membahagiakan orang tuanya. Ternyata mimpi-mimpinya itu harus berakhir seperti ini. Tanpa sempat mendapatkan dan mewujudkannya.
Sesulit apa pun hidup, ternyata ada saja jalan. Ketika jenazah ibundanya dikebumikan, keluarga besar Nion dipakai Tuhan di dalam mengulurkan tangan membantu membiayai sekolah Nion. Mereka dengan bersuka ria membantu kesulitan dan menyelesaikan biaya sekolah Nion. Bahkan Nion diberi Tuhan kesempatan sampai ke perguruan tinggi.
Yesaya 43:19 "Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."
Ayat ini mengajari kita betapa pertolongan Tuhan itu nyata. Tidak ada yang tidak mungkin di tangan-Nya. Seberat apapun badai yang kita hadapi, sebesar apa pun rintangan dan persoalan hidup yang kita lewati, kalau kita berserah diri, Tuhan akan membuka jalan.
Tuhan mampu membukakan jalan di tengah-tengah badai dunia. Tuhan mampu membuat jalan untuk kesucian manusia. Ini bukan janji, melainkan kebesaran Tuhan pada diri manusia yang percaya kepada jalan kebenaran-Nya. Tuhan adalah penolong jalan manusia yang sesat. Kebesaran Tuhan adalah kunci yang membukakan jalan bagi kesesakan hati dan pikiran kita.
Sebab barang siapa berserah kepada-Nya, di sana ada jalan kebahagiaan yang dibukakan-Nya. Tidak ada pajak masuk di jalan Yesus. Seluruhnya jalan tol (bebas hambatan), tidak ada polisi yang memeras karena ditilang, semua sarana jalan yang mulus tanpa bayar, gratis untuk manusia percaya.
Buktinya Nion, yang selama hidupnya mempercayai akan jalan Yesus sesungguhnya. Tuhan akan memberikan jalan terbaik baginya. Hal ini menjadi kenyataan, banyak tangan-tangan keluarga yang menghibur dan memberikan bantuan kepada Nion. Mereka menjadi perantara penyelamat diberikan Tuhan kepada Nion. Nion merasa sangat terbantu dan berhutang budi dengan keluarga besarnya. Mulai saat itu, dia semakin mengakui betapa Tuhan begitu baik kepadanya. Tuhan mengaruniakan keluarga-keluarga di tengah-tengah Nion yang memiliki kasih yang senang memberi.
Mulai saat itu, Nion menjadi orang yang akan memberikan jalan kepada siapa saja keluarga yang memerlukan uluran tangannya. Dia bersyukur Tuhan memberikan kasih kepadanya. Nion tidak pernah menyia-nyiakan kasih itu. Setelah sukses dan memiliki pekerjaan, Nion juga mewujudkan kasih itu dengan senang memberi. Hal ini terbukti, ketika Nion menjadi dewasa dan telah berumah tangga. Dia menunjukkan kasih, dia menunjukkan jalan dan mengulurkan tangan bagi sesama, dia begitu tulus memberikan kasih kepada orang-orang di sekitarnya.
Namun ketika kita hendak berbuat kebaikan, terkadang tidak semulus yang kita bayangkan. Banyak orang yang tidak setuju dengan jalan kebaikan dan kasih yang kita berikan, bahkan keluarga sekalipun. Banyak orang yang memprotes di dalam memberikan jalan bagi orang lain. Sebab di tengah-tengah manusia masih sering kita jumpai orang tidak senang dengan kesuksesan orang lain. Bahkan orang selalu mengungkit kebaikan dan pemberian yang pernah dilakukannya.
Isteri Nion sangatlah pencemburu. Bahkan kepada keluarga suaminya juga dia sangat cemburu berat. Hal ini membuat kehidupan Nion tidak tenteram. Nion dicurigai bila berdekatan dengan keluarga besarnya. Bahkan ada larangan Nion berhubungan dengan keluarga besarnya. Sebab dicuragai bakalan memberikan bantuan secara diam-diam kepada keluarganya itu bila dekat.
Sebenarnya Nion sudah memberikan ajaran pada isterinya untuk menumbuhkan kasih dan senang memberi daripada menerima. Bahwa dirinya bisa seperti sekarang berkat kasih dan pertolongan dari Tuhan yang disalurkan lewat keluarga besarnya.
Untuk itu, Nion memandang begitu penting arti persaudaraan, begitu indah arti kasih. Sebagaimana Yesus mengasihi kita dengan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Betapa penting arti kasih kepada keluarga. Pemisahan yang hendak dilakukan isterinya kepada keluarga besar suaminya ini dipandang Nion sebagai bentuk kesalahan besar. Durhaka pada keluarga.
Tetapi isterinya tidak juga mau bertobat, bahkan semakin hari semakin menunjukkan itikad tidak baik yang hendak memisahkannya dengan kelurga besarnya. Bahkan kasih tidak ada lagi pada isterinya. Nion sudah dianggap sampah yang tak berguna. Nion dianggap sebelah mata oleh isteri dan keluarga besar isterinya. Kesombongan dan sifat individu sudah merasuki isterinya. Akhirnya rumah tangga Nion harus berakhir dengan tragis.
Hal ini juga terjadi di dunia kerja. Banyak orang sengaja membuat rintangan dalam pekerjaan kita. Bahkan terkadang perusahaan atau lembaga tempat kita bekerja sengaja membuat rintangan itu. Bahkan pemilik perusahaan atau sebuah lembaga merasa tidak takut seandainya karyawan atau pegawainya mengundurkan diri. Bahkan pengusaha dan pemilik lembaga ini senang karyawannya hengkang dari tempat usahanya itu.
Namun rintangan yang sengaja dibentangkan di depan mata kita itu tidaklah ada gunanya. Halangan yang sengaja ditimpakan kepada kita tidaklah mampu membendung pertolongan dan bantuan Tuhan.
Rintangan yang dibuat manusia pada kita akan dibukakan Tuhan. Tuhan akan memberikan jalan keluar yang indah. Di saat kita kesulitan mencari jalan keluar, Tuhan membukakannya untuk kita. Dia tidak akan membiarkan kita dihalangi perbuatan dunia ini.
Hal ini juga yang terjadi bagi Nion. Di balik kepahitan berumah tangga yang dialaminya ada rencana Tuhan yang indah. Di balik ketertekanan Nion selama berumah tangga ada jalan keluar yang sedang dirancang Tuhan.
Demikian juga di dunia kerja. Sedahsyat apapun ketidak senangan orang kepada kita, seberat apapun jalan yang bakal kita lewati, Tuhan tidak pernah menutup jalan keluar yang indah. Sebab kita percaya, Tuhan akan membukakan jalan keluar yang akan membawa kebahagiaan kepada kita.
Terkadang Tuhan menyatakan diri-Nya di saat kita sama sekali sudah tidak punya kekuatan atau jalan keluar, supaya di dalam keterbatasan itu kuasa-Nya menjadi nyata. Ketika kita tidak mempunyai kekuatan lagi, saat itulah iman yang murni keluar dari hati kita dan kita mulai menggantungkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Kita mencari Tuhan dengan sepenuh hati dan Tuhan berkenan menyatakan dirinya kepada orang yang mengandalkan-Nya. Jadi apapun masalah yang kita hadapi, Tuhan pasti membuka jalan untuk memulihkan kita.
Sebagai bahan renungan bagi kita, ada baiknya kita renungkan kutipan ayat Alkitab berikut ini, Mazmur 31:25;51:19 “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan kupandang hina, ya Allah.” Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati.***
Erwin Hartono, S.Pd (Guru di Yayasan Pendidikan Kristen Kalam Kudus Pekanbaru)


0 komentar: