Jumat, 07 Mei 2010

Sudah Dimuat di harian Metro Riau, Minggu 25 April 2010

Ajaibnya Potensi Diri

Bunyi salah satu ayat di dalam Alkitab pada buku, 1 Tawarikh 29:12 “Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.”

Ilustrasi renungan Minggu ini, di mana di sebuah kebun di dekat rumah kita dipenuhi rumput, semak dan perdu. Tumbuh-tumbuhan liar itu begitu subur menutupi kebun ini. Tumbuhan ini seenaknya berkembang bahkan cepat sekali, sehingga semak yang ada sudah setinggi paha orang dewasa. Hal ini membuat kita berpikir panjang untuk membersihkannya. Selain membutuhkan tenaga yang besar di dalam membersihkannya, juga kalau dibersihkan dua atau tiga bulan lagi akan tumbuh seperti ini.

Di satu sisi, semak dan rumput liar yang ada di kebun dekat rumah ini memang mengganggu pemandangan. Bahkan bisa saja menjadi tempat bersarangnya serangga dan binatang buas. Rumputan liar ini sudah mengalahkan tanaman jagung.

Tanaman jagung menjadi terdesak dengan kesuburan semak dan rumput liar ini. Bahkan perkembangan tanaman jagung menjadi terhambat. Tanaman jagung yang harusnya dipanen pada usia tiga bulan, sekarang sudah lima bulan, belum juga berbuah.

Kalau dibiarkan terus, otomatis tanaman jagung akan mati. Tanaman jagung akan digilas semak dan rumputan liar. Anehnya semak dan rumputan liar yang tidak pernah kita pelihara ini tumbuh semakin subur. Bahkan menguasai areal kebun dekat rumah tersebut.

Tanaman jagung itu harusnya sudah panen. Namun kenyataan rumput liar telah mengganggu pertumbuhan jangung. Sebagian dari tanaman jagung sudah hampir mati. Sisanya ada yang mati, alhasil tidak akan bisa dinikmati lagi buahnya. Kalaupun ada yang berbuah, menjadi kecil.

Akhirnya, jalan satu-satunya adalah dengan membersihkan rumput liar yang tumbuh di sekitar jangung beserta pemusnahan jagung yang telah gagal panen tersebut. Pohon jagung yang tersisa terpaksa dicabut sebab kalau dipertahankan tetap tidak akan menghasilkan buah.

Sekarang kebun jagung itu menjadi bersih dan terang karena tidak ada lagi dedaunan yang menghalangi sinar matahari menerobos ke tempat itu. Tanahnya menjadi lebih rapi karena tidak ada lagi semak belukar dan rumput liar yang menjulang. Tampak kosong dan bersih untuk saat ini.

Nyaman memandang tempat yang bersih seperti ini. Bahkan pemilik kebun itu sempat membiarkan tanah kosong ini untuk tidak dikelola lagi. Lebih baik seperti ini, kosong dan bersih dari tanaman yang harus dirawat.

Namun ternyata ini tidak menjamin bahwa tempat itu akan sama selamanya bersih. Tidak menjamin selamanya terbebas dari semak belukar dan rumput liar. Sekali pun kelihatannya tanah itu kosong saat ini, tapi di dalam tanah itu terdapat kehidupan dan kekuatan yang tidak terbayangkan.Potensi yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah mati. Sebagai buktinya, biarkan tanah kebun dekat rumah tadi dalam kondisi ini selama beberapa minggu, maka kita akan melihat dalam beberapa waktu ke depan, mulai muncul semak dan rumput-rumput kecil atau tanaman kecil dengan berbagai jenis dedaunan.

Sungguh luar biasa kekuatan yang ada di dalam tanah. Mampu memunculkan jenis tumbuh-tumbuhan baru setelah dibiarkan berminggu-minggu. Pada hal tidak ada yang menaruh benih di atas tanah tersebut.

Kalau kita selidiki, itulah keajaiban Tuhan. Dia memiliki potensi yang tidak pernah mati. Potensi kehidupan yang dimiliki-Nya tidak akan pernah habis. Kehidupan yang ada di dalam bumi ini, selama Dia mengijinkannya tetap akan hidup.

Pola kehidupan yang Dia ciptakan begitu sempurna, tidak saja di lahan yang subur dan humus kita bisa melihat tumbuhan subur, bahkan di padang gurun sekalipun kita bisa menemukan jenis tanaman yang khusus diciptakan untuk bertahan di alam tersebut.

Semakin kita mempelajari dan menelaah potensi alam ini, semakin kita mengagumi kebesaran Tuhan. Dia yang merancang dan membuat semuanya ini. Kehebatan jari jemari Allah demikian luar biasanya, bahkan kreativitas-Nya tiada tanding.

Begitu sempurnanya, Tuhan memberikan kehidupan dari dalam tanah. Sungguh tenaga dahsyat mewujudkan sebuah kehidupan yang tidak pernah mati. Suatu kehidupan yang tak pernah musnah. Allah begitu dahsyat dan tidak akan ada yang dapat menyamai-Nya.

Hal lain yang perlu kita syukuri, di mana manusia diciptakan “serupa dan segambar” dengan Dia. “Serupa” artinya, potensi yang Allah punya bisa kita punya juga. Kita dilahirkan dari potensi yang Dia miliki. Kita memang sadar tidak mungkin dibuat “sebesar” Dia, tapi potensi yang Dia taruh di dalam diri kita itu akan sama dengan kekuatan dan kehidupan yang ada di dalam tanah tadi. Tidak akan ada matinya.

Sekali hujan menyiram dan mengairi tanah kebun tadi, maka kekuatan alam akan mulai bekerja dan menumbuhkan kembali rumput liar dari dalamnya. Dan hal yang sama akan terjadi di dalam diri kita. Potensi itu sudah Allah taruh di dalam diri kita. Dan potensi itu hanya tinggal menunggu diaktifkan saja. Sekali kita mengaktifkannya, maka kita akan melihat potensi itu bertumbuh dan berkembang.

Potensi yang tersimpan di dalam diri setiap manusia, bisa sama kekuatannya seperti biji yang ditabur di atas tanah. Di dalam biji itu terkandung kekuatan yang luar biasa. Demikian juga potensi kita. Tuhan sudah menaruh “keserupaan” itu di dalam kita. Ketika kita menaruh pola pemikiran untuk tunduk dan patuh pada perintah Tuhan, maka pengaktifan potensi itu akan membawa kita pada sebuah pertumbuhan yang bukan hanya sekedarnya, tapi benar-benar mempunyai kekuatan yang besar.

Sebagai anak-anak Tuhan, kita diminta untuk tidak menyimpan potensi itu begitu saja dan membiarkannya mati. Karena potensi yang dibiarkan tidak terawat bisa membawa hal yang buruk.

Kita bukan berbicara tentang potensi yang ada di dalam kita saja, tapi juga potensi yang ada di dalam diri anak-anak kita. Tanpa bimbingan yang benar akan membawa mereka ke dalam banyak kesulitan nantinya. Potensi yang bertumbuh liar tidak terarah bisa menjadi “hutan” kecil yang semakin dibiarkan akan semakin sulit untuk menghentikan dan membereskannya.

Rasa takut akan Tuhan merupakan satu-satunya cara bagi kita untuk mengendalikannya. Tumbuhkan itu di dalam diri kita, dan ajarkan hal yang sama kepada anak-anak dan sekitar kita. Ketika itu terjadi, maka kita akan melihat bagaimana tangan pengendalian Tuhan membantu menumbuhkan dan mengembangkan potensi itu dengan cara yang baik dan benar. Selamat hari Minggu dan Tuhan memberkati. ***